contoh seperti berikut ini
file .env di atas memiliki informasi sensitif seperti host, user dan password dari database kita. maka dari itu kita sebagai developer harus pintar-pintar untuk memperlakukan .env file ini, secara default apabila kita upload ke hosting atau vps file .env ini tidak akan bisa di akses secara global dari host kita, karna letak root host kita ada di folder public yang notabene berada di satu level ke atas folder dari posisi .env. jadi user awam tidak akan bisa mengakses dari host kita eg : http://angon.dev/.env .
nah kalo ke git gmn? apabila kita menggunakan version controller seperti github, gitlab, bitbucket. secara default git akan memasukkan nama file ".env" ke dalam list file .gitignore . git ignore berfungsi sebagai exception untuk semua file yang tidak boleh/tidak bisa di commit eg : assets, dot file dll. nah ".env" termasuk di dalamnya dan otomatis default sejak kita melakukan git init
nah kalo ke git gmn? apabila kita menggunakan version controller seperti github, gitlab, bitbucket. secara default git akan memasukkan nama file ".env" ke dalam list file .gitignore . git ignore berfungsi sebagai exception untuk semua file yang tidak boleh/tidak bisa di commit eg : assets, dot file dll. nah ".env" termasuk di dalamnya dan otomatis default sejak kita melakukan git init
.
yup cukup sampe situ guys, apabila ada pertanyaan silahkan layangkan ke komentar di bawah, oke ^_^